Sabtu, 23 November 2024

Pemprov Jatim Fokus Penanganan Korban Tragedi Kanjuruhan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (tengah) pada saat memberikan keterangan kepada media di Polres Malang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Foto: Biro Adpim Jatim

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyatakan tengah fokus untuk memberikan penanganan kepada para korban akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) kemarin, usai laga antara Arema FC dan Persebaya.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim di Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022) mengatakan, bahwa penanganan diberikan terutama kepada para korban yang saat ini masih membutuhkan tindakan medis akibat mengalami luka-luka.

“Kami akan fokus pada penanganan korban, baik yang mereka membutuhkan tim DVI, yang membutuhkan tindakan karena luka berat maupun luka ringan,” kata Khofifah dikutip Antara.

Dia menjelaskan, bagi para korban yang membutuhkan identifikasi, saat ini akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang, karena rumah sakit tersebut memiliki peralatan yang lebih lengkap.

Selain itu, lanjutnya, penanganan para korban yang membutuhkan tindakan lebih juga akan dipindahkan ke RSUD Saiful Anwar Kota Malang. Ia memastikan bahwa biaya penanganan para korban tersebut ditanggung oleh Pemprov Jatim.

“Tim di RSUD Saiful Anwar relatif peralatan dan tim medisnya cukup lengkap. Maka yang membutuhkan identifikasi dari jenazah yang belum atau tidak membawa identitas akan bisa dilakukan,” ujarnya.

Berdasarkan data terakhir, korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan bertambah menjadi 130 orang.

Untuk diketahui, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Ditembakkannya gas air mata tersebut dikarenakan para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs